Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

CERPEN-Keluarga

KELUARGA TAM Keluargaku adalah keluarga yang paling bahagia di dunia. Banyak yang iri dengan kehidupan keluargaku. Ayahku seorang polisi yang sangat dihormati, sedangkan mamaku adalah pegawai kantoran yang super sibuk. Aku adalah anak satu – satunya dan yang paling disayangi oleh mereka. Aku sangat beruntung terlahir di keluarga ini. Tetapi, itu hanyalah khayalan belaka. Keluarga 180 derajat berbeda dengan yang aku ceritakan di atas. Ayahku adalah polisi yang hanya mengayomi masyarakat. Ia tidak pernah mengayomi dan menyayangi keluarga. Sedangkan mamaku adalah pegawai kantoran yang hanya peduli dengan diri dan pekerjaanya. Lalu aku? Hanyalah anak satu – satunya yang menyemangati dan menyayangi diri sendiri. Setiap hari dan setiap malam orang tuaku selalu adu mulut dengan kata – kata pedas dan tidak pantas di dengar oleh anak seumuranku. Terkadang di tengah – tengah perang mulut itu aku dijadikan kambing hitam. Mamaku pernah berkata “aku tidak pernah menginginkan dia, aku belum siap mem

PUISI-Skizofrenia

Skizofrenia Resni Pukul dua pagi, sosok itu berjalan pelan menghampiri ku Dia tersenyum sinis, terus menatap tanpa henti Aku risih dan beranjak pergi, Dia selalu seperti itu ! gerutuku   Pukul tiga pagi lewat dua puluh menit, Ah, sial ternyata aku mimpi lagi Sayup-sayup ku dengar suaranya dari arah utara, Lagi, dia membuatku penasaran, gumamku   Pukul tujuh malam, perlahan ku rebahkan lelah hari ini, Dia datang lagi, kali ini dia memintaku untuk mengikuti nya, Aneh, aku menurut tanpa paksa, Ya, dia mengajak ku tertawa, menangis, tertawa lagi. Dia bilang, agar beban ku hilang   Mentari menyapa, Aku terjaga, perih, rintihku pelan Lagi, seperti bulan sebelumnya, Aku disini lagi, bau obat menyeruak tajam Badanku kaku, mereka membiusku lagi, Aku menatap kesal pada setiap sudut ruangan ini.   mata ku menatap kosong pada lembayung D ia datang lagi, maaf… ujarnya pelan aku hanya menoleh diam , aku bingung, harus jawab apa?

CERPEN - Pamit

Pamit Feny Fatriani   Bekerja sebgai sekretaris membuatku sangat sibuk. Harus berangkat pagi dan pulang malam. Setiap hari ketika pulang dari kantor, aku kelelahan dan selalu langsung tidur ke kamar. Aku bekerja dengan giat, agar bisa memberangkatkan mama ke tanah suci. Karena aku hanya tinggal berdua dengan mama semenjak kepergian papa. Jadi aku bekerja keras untuk membahagiakan mama. “sial, udah jam 7” aku langsung ke kamar mandi yang terletak di dalam kamarku. Setelah mandi aku langsung bersiap-siap. “Ma aku pergi dulu ya” pamitku kepada mama. Aku langsung bergegas keluar rumah, “Hati-hati ya sica” terdengar suara mama yang berlari ke depan pintu rumah. “baik ma” balasku. Ketika pulang ke rumah aku sangat lelah, karena hari ini terlalu banyak pekerjaan yang dilakukan. Aku melihat rumah yang gelap dan aku pikir mama telah tertidur. Aku langsung masuk kamar dan langsung tidur. Lagi- lagi aku ketiduran dan langsung bergegas bersiap-siap untuk pergi ke kantor. “Ma aku pergi dulu ya”sete