Langsung ke konten utama

CERPEN-Keluarga

KELUARGA

TAM

Keluargaku adalah keluarga yang paling bahagia di dunia. Banyak yang iri dengan kehidupan keluargaku. Ayahku seorang polisi yang sangat dihormati, sedangkan mamaku adalah pegawai kantoran yang super sibuk. Aku adalah anak satu – satunya dan yang paling disayangi oleh mereka. Aku sangat beruntung terlahir di keluarga ini. Tetapi, itu hanyalah khayalan belaka. Keluarga 180 derajat berbeda dengan yang aku ceritakan di atas. Ayahku adalah polisi yang hanya mengayomi masyarakat. Ia tidak pernah mengayomi dan menyayangi keluarga. Sedangkan mamaku adalah pegawai kantoran yang hanya peduli dengan diri dan pekerjaanya. Lalu aku? Hanyalah anak satu – satunya yang menyemangati dan menyayangi diri sendiri.

Setiap hari dan setiap malam orang tuaku selalu adu mulut dengan kata – kata pedas dan tidak pantas di dengar oleh anak seumuranku. Terkadang di tengah – tengah perang mulut itu aku dijadikan kambing hitam. Mamaku pernah berkata “aku tidak pernah menginginkan dia, aku belum siap mempunyai anak. Lihatlah bagaimana kita sekarang?”. Dia seorang malaikat yang aku hormati dan sayangi, walaupun ia hanya peduli dengan dirinya, dan ia berkata setajam itu. Saat mendengar itu aku hanya bisa menangis dalam kesendirian. Aku tidak bisa melawan, karena aku hanyalah anak kecil yang ucapannya tidak akan di dengar oleh mereka orang dewasa. Mereka menganggap aku tidak tahu apa – apa.. tidak mengerti apa yang mereka rasakan. Tapi, apa ada yang peduli dan mengerti perasaanku selama ini? Aku hanya bisa memendamnya dan menyemangati diriku sendiri, tak lupa memeluk dan tersenyum pada diriku sendiri. Hanya inilah yang bisa kulakukan untuk bertahan sampai sekarang.

Tiba saatnya hari ini aku merasa muak dan kesal. Aku merasa ini salahku yang membuat mereka seperti itu. Kenapa aku ada? padahal mama tidak menginginkan keberadaanku di dunia. Saat orang tuaku pergi bekerja, aku membuka laci tempat ayah menyimpan senjata. Aku menangis sambil melihat senjata itu. Aku ambil senjata itu lalu, setelah mengambil senjata, aku menatap bayanganku di cermin. Sungguh menyedihkannya diriku. Aku arahkan senjata itu ke kepalaku berharap hidupku akan damai dan tenteram. Aku tidak kuat menekan pelatuk, aku tidak tega untuk mengakhiri diriku sendiri. Haruskah aku tulis surat tentang perasaanku agar orang tuaku tahu betapa sedih dan betapa menderitanya diriku? Sepertinya itu ide yang bagus.

 

Ma… Yahh… ini aku…

Maafkan aku yang membebani kalian.. Aku hanya ingin mama ayah tau, aku saanggaaaattt menyayangi kalian. Walaupun kalian tidak ada untukku di saat aku butuh dan terpuruk dalam kegelapan dan kesedihan. Tapi, itu tidak masalah kok yahh…maa.. Aku tetap ceria dan bisa menjalankan hidupku dengan normal walaupun di dalam diriku, aku hancur berkeping – keping.

Untuk mama, maa… mama adalah malaikat yang sangat aku sayangi. Mama tidak tahu itu bukan? Berhentilah memikirikan pekerjaan ma… Tubuh mama juga ingin di cintai seperti mama mencintai pekerjaan mama. Aku sayang mama.. maafkan aku hanya bisa menjadi beban untuk mama dan ayah. Aku minta maaf…

Untuk ayah, yahh.. ayah adalah polisi terbaik dan terhebat dimataku. Terima kasih sudah mengayomi masyarakat. Tetapi, ayah harus ingat di rumah juga ada orang yang harus ayah lindungi… Aku sayang ayah..

Aku sangat beruntung sudah dilahirkan di keluarga ini dengan orang tua yang hebat sekali.. Aku harap ayah dan mama bahagia. Kali ini ayah dan mama sudah bisa damai… jangan bertengkar lagi ya.. walaupun di dalam lubuk hatiku.. Aku ingin sekali merasakan pelukan kalian berdua. Pelukan hangat seorang ayah dan mama untuk anaknya. Maafkan aku maa.. paa.. tapi aku sudah lelah dengan semua ini. Kata – kata penyemangat, tangisan kesedihan, dan pelukan hangat yang aku berikan untuk diriku sendiri supaya kuat untuk menjalani hidup sudah tak mempan lagi. Tubuh dan jiwaku sudah tidak mempan dengan kata – kata penyemangat.

Yahh… Ma… aku hanya ingin merasakan pelukan dan ucapan “aku menyayangimu”. Aku tidak perlu di cium pipinya setiap kali aku ingin pergi ke sekolah, aku juga tidak perlu ucapan ‘I love you’ setiap hari. Aku hanya perlu dua hal, pelukan dan ucapan ‘aku menyayangimu’.

Sepertinya aku terlalu banyak meluapkan isi hatiku, Aku mohon jangan cari aku ataupun peduli denganku lagi. Aku sudah tidak ada.. dan semoga kalian bahagia…

Maa.. Yahh.. aku menyayangimu

 

Anakmu yang menyayangimu.

 

Semoga surat ini bisa menyampaikan isi hatiku yang sebenarnya pada mereka. Lalu, ku letakkan secarik surat di meja sebelah kasur. Aku tidak pernah menyesal dilahirkan atau pun hidup seperti ini. Semoga mama dan ayah bahagia.. dengan hanya melihat senyumanmu aku pun merasa damai dan bahagia. Aku segera pergi meninggalkan rumah untuk mencari udara segar, sepertinya diriku sedang tenggelam dalam bayangan kegelapan.

 

BREAKING NEWS.

Seorang perempuan ditemukan tewas tak berdaya di pinggir sungai dengan luka tusukan di dada dan perutnya. Dugaan sementara adalah pembunuhan. Sampai siang ini belum ditemukan petunjuk lebih lanjut mengenai korban ini.

 

THE END.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUMERANG IV, 2022.

BUMERANG  "BULETIN MAHASISWA SASTRA JEPANG" こんにちは皆さん! Baa kabanyo sanak sadonyo? (minang bentar yak, hehehe!) Mimin harap jawaban teman-teman adalah sehat, ya. Sehat itu mahal. Selagi sehat kita harus jaga kondisi tubuh agar senantiasa fit supaya bisa ngejalanin aktifitas sehari-hari dengan luarrrrr biasa. Jadi jangan disia-siain! Nahh, di blog kali ini kita ketemu lagi buat bahas Bumerang dengan pembahasan yang baru dan fresh from the oven.  Pastinya, pembahasan yang ada di Bumerang bakalan nambah ilmu kita seputar Jepang. Jadiiii, disempetin buat baca, ya! Kalau gitu, kita mulai aja gak sih pembahasannya? Yuk yuk, simak pembahasannya di bawah ini! Tadaaaa~! Mimin kasih applause buat yang baca sampai akhir. Gimana? Seru dan nambah pengetahuan seputar Jepang dong, pastinya? Bagi teman-teman yang suka dengan pembahasan yang disuguhkan di Bumerang, ditunggu ya buat pembahasan selanjutnya! Gak kalah fresh dan keren deh pokoknya. Oke kalau gitu, mimin    [🌾] pamit undur diri d

BUMERANG II

 Bumerang - Buletin Mahasiswa Sastra Jepang こんにちは皆さん! Selamat sore teman semua.. Bumerang - Buletin Mahasiswa Sastra Jepang edisi kedua telah rilis, loh.✨ Yuk bahas beragam hal seputar webinar, sastra, dan juga rubrik karya dari mahasiswa Sastra Jepang!

BUMERANG III, 2022.

BUMERANG "BULETIN MAHASISWA SASTRA JEPANG" こんにちは皆さん! Ogenki desu ka? Genki desuuuu!? Mimin harap kita semua senantiasa dalam keadaan sehat wal 'afiat dan terus semangat dalam menjalani hari-hari sebagai mahasiswa. Hidup Mahasiswa! Well, kita sudah memasuki Buletin Mahasiswa Sastra Jepang edisi ketiga, lho! Gampangnya, sebut 'Bumerang' aja kali ya biar sama-sama enak. Hehe. Teman-teman, yuk simak pembahasan bumerang kali ini mengenai Fakta Unik Jepang, Rubrik Karya dan Webinar Series supaya kita semua bisa sama-sama tahu. Okayy, let's check it out!! Nahh, sampai di sini dulu pembahasan bumerang kali ini. Gimana, seru tidak pembahasannya? Seru dong! Semoga teman-teman selalu bersedia buat nungguin tulisan-tulisan selanjutnya di Blog Nigakkai, yah! Mimin [🌾] mau pamit undur diri dulu.  Jaa mata, ありがとうございました。 Buletin by: Hana Salsabila Blog written by: Fatimah Azzahra