Langsung ke konten utama

CERPEN - Sayonara Memories


Sayonara Memories

By : Mutia Nova Eliza

 

Sakura ga saku yo mirareta itsumo no sakamichi ni
Aa wakare wo

Bunga sakura pun mekar di jalan berbukit yang biasanya
Ah, inilah perpisahan kita

“haaaaa” untuk kesekian kalinya aku menghela nafas. Kupandangi gerbang seolah tempat aku menut ilmu selama tiga tahun ini. Kualihkan pandanganku pada pohon sakura yang sedang bermekaran, sangat indah. Tak lama kurasakan seseorang menepuk bahuku.

“kau tau aku tak akan terkejut, Haruto” kulepaskan tangannya yang masih bertengger di bahuku.

“hahaha, kenapa kau tidak masuk kedalam? Upacara keulusan sebentar lagi akan dimulai” Haruto langsung berjalan mendahuluiku.

“karena seseorang, dengan tidak tahu diri, menyuruhku menunggu di gerbang” kuputar bola mataku saat mendengarnya kembali tertawa.

“ayolah, jangan berdebat kau tidak ingin terlambat ke acara kelulusan kan?” Haruto mempercepat langkahnya meninggalkanku, dasar manusia, untung teman.

Naite waratta ano hibi
Nandaka kinou no koto no you
Kono michi wa sou mirai e tsudzuku michi
Sonna ki ga shita no

Hari di saat kita menangis dan tertawa
Rasanya bagaikan baru saja hari kemarin
"Jalan ini akan membawa kita menuju masa depan"
Entah kenapa aku merasa begitu

Setelah acara di aula selesai, kami beranjak masuk ke kelas masing-masing. Ya, ini adalah acara perpisahan perkelas. Tidak ada yang spesial, hanya berbincang dan melakukan kegiatan seperti hari biasa. Karena pasti hal seperti ini yang akan kami rindukan, berkumpul bersama dan membahas hal-hal random.

“Sakura! kenapa kau melamun?” terimakasih kepada Tarou, karena teriakannya semua orang melihatku. Akupun memutar mataku.

“Aku hanya mengingat hari pertamaku di sekolah ini”  aku menghela nafas sejenak. “Aku tidak begitu pandai berteman, jadi aku selalu sendirian. Tapi kalian sangat baik, kalian selalu mengajakku belajar kelompok, makan bersama, atau membicarakan hal-hal random, sehingga aku bisa akrab dengan kalian. Terimakasih” aku tersenyum pada mereka.

“ya! Sakura, tanggung jawab, aku menangis!” aku hanya tertawa saat mereka memelukku.

“hei, kalian ingat saat Sakura menangis waktu kita paksa masuk Obake?” segera satu kelas tertawa. Jika tatapan bisa membunuh, Haruto sudah dipastikan tinggal nama.

“hei, jika kau lupa, kau juga pernah menangis dan mogok bicara seharian ketika mengetahui karakter anime favoritmu mati” aku membalas diikuti tawa dari yang lain. Kemudian terjadilah aksi mengumbar aib di kelas. Seperti biasa, kelas ini selalu ribut.

Reinen yori hayai kaikayasou wo
Kimi wa ureshigatteta
Watashi wa waratte "sou da ne" tte itta
Ato sukoshi shitara mou koko ni wa modorenai no ni

Bunga sakura mekar lebih awal dari biasanya
Dan kau pun merasa bahagia
Aku tersenyum dan berkata "Ya, itu benar"
Namun sebentar lagi, kita tak dapat kembali ke tempat ini

“apa ada yang menarik?” aku bertanya kepada Haruto, sejak tadi ia melamun sambil melihat keluar kelas.

“hmmm... hanya memandangi bunga sakura” dia melirikku sekilas, lalu melanjutkan aksinya melihat bunga sakura.

“apa kau sangat suka sakura?” aku merebahkan kepalaku di atas meja dan memandangi bunga sakura yang ditanam di sekeliling sekolah.

“ya, karena cantik”

“souka” kututup mataku dan merasakan angin yang berhembus ke dalam kelas.

Mata aeru hi wo negatte
Sayonara chiisaku tsubuyaita
Sora wa ano hi to kawarazu aokute
Dakara chotto naketa

Berharap kita dapat bertemu lagi
Kuucapkan “selamat tinggal” dengan lembut
Langit sebirunya hari itu
yang membuatku sedikit menangis

“ini perpisahan yah” aku berkata dengan lirih saat kami keluar dari kelas.

“iya, aku pasti akan merindukan pembicaraan random yang biasa kita lakukan” akupun tertawa mendengarya

“kalau masalah pembicaraan random, kita juga bisa melakukannya lewat grup Haruto”

“iya, tapi rasanya akan berbeda >~<” Haruto membalas dengan suara sok imut.

“berhenti, atau kulempar dari jendela” Haruto hanya tertawa dan berlari meninggalkanku.

“Sakura-chan hayaku~” dia kembali berulah saat aku mengganti sepatu.

“HEI!” Haruto kembali berlari saat mendengar teriakanku

Waza to toomawari shita no
Sukoshi demo nagaku kimi no tonari ni itakute
Watashi wa odokete "machigaeta!" tte itta
Kimi ga warau sono kao ga mabushikute me wo sorashita

Aku sengaja memilih jalan memutar
Karena aku ingin berada di dekatmu lebih lama lagi
Dengan bercandanya aku berkata “salah jalan ya!”
Kau pun tersenyum, sosokmu berkilau sehingga mengalihkan pandanganku

Setelah lelah berlarian mengejar Haruto, aku pun duduk di salah satu bangku taman, menunggu Haruto yang membeli eskrim, sebagai permintaan maaf, katanya. Ya dia harus melakukannya, membuatku berlarian ke taman yang jauh dari sekolah, dan berlawanan arah dengan rumah kami. Ya, aku tinggal di perumahan yang sama dengan Haruto. Sudah dipastikan aku telat pulang.

Hajimete mita mankai no sakura
Are kara dore kurai kawareta ndarou?

Saat melihat bunga sakura mekar pertama kalinya
Entah seberapa jauh aku telah berubah sejak saat itu?

“kau ingat? Saat kita pertama bertemu?” Haruto membuka pembicaraan sambil memberiku es krim.

“aahh... acara penyambutan? Waktu promosi klub? ” aku kembali mengingat pertemuan pertamaku dengan Haruto.

“iya waktu itu aku tak sengaja melempar bola basket kearahmu”

“ya dan membuat hidungku berdarah”

“dan kau tidak mau berbicara padaku, beda dengan sekarang, kau cerewet” dengan kesal kulempar stik eskrimku.

Hitome mita toki ni omottanda
Kono hito no koto suki ni narisou tte
Nande ka na wakannai yo
Sore kara no mainichi wa totemo tanoshikutte
Dakedo onaji kurai ni tsurakattanda

Saat pertama kali aku melihatmu, aku berpikir
“Aku rasa aku telah jatuh cinta pada orang ini”
Entah kenapa, aku tidak tahu
Sejak saat itu, setiap hari terasa menyenangkan
Namun di saat yang sama terasa menyakitkan

Sebenarnya itu bukan salah Haruto. Maksudku mendiaminya setelah insiden bola basket. Bahkan insiden bola basket itu juga bukan sepenuhnya kesalahan Haruto. Salahkan anime basket yang kutonton semalam sebelum masuk SMA, aku jadi penasaran dan pergi melihat klub basket. Dan yah, harus kuakui, pemain basket memang keren, mungkin karena after effect menonton anime, entahlah. Aku melamun dan tidak melihat bola basket yang mengarah padaku. Daripada marah, sebenarnya aku malu. Terlebih saat Haruto datang dan menanyakan kondisiku, dan membawaku ke ruang kesehatan. Aku tak sengaja berkata bahwa dia tampan, dan dia tertawa dan mengatakan aku cantik. Aku hanya memutar bola mataku dan mengalihkan pandanganku. Semenjak itu aku merasakan jantungku berdebar lebih cepat saat dia berada didekatku, walaupun seperti kisah-kisah romansa murahan, tapi harus ku akui aku jatuh cinta, dan parahnya, pada pandangan pertama. Hari-hari selanjutnya aku sebisa mungkin menghindari Haruto, walaupun susah karena kami sekelas. Haruto berpikir kalau aku marah karena insiden bola basket, aku beruntung bisa mengendalikan wajahku sehingga dia tidak tahu kalau aku menyukainya.

Gomen ne nanka umaku ienai yo
Dakara watashi kimi to nante iu ka
Ima no mama sayonara shitaku nai yo
Tomodachi no mama ja mou iya na no
Iou to omotteita
Watashi kimi no, kimi no koto zutto zutto
Mae kara suki deshita

Maaf, aku selalu tak bisa mengatakannya
Apakah yang seharusnya kukatakan padamu?
Aku tak ingin mengucapkan selamat tinggal kepadamu
Aku juga tak ingin kita berakhir sebagai teman saja
Aku harus mengatakannya
Bahwa aku selalu, selalu, selalu dan selalu
Mencintaimu dari sejak dulu

“aku akan lanjut keluar negri” pernyataan tiba-tiba itu sukses membuyarkan lamunanku.

“benarkah?” kau berusaha bersikap biasa

“hmm...” aku hanya terdiam, tak tahu harus bereaksi seperti apa.

Kamisama, apakah kisah cintaku akan berakhir seperti ini? sebenarnya aku ingin mengungkapkan perasaanku, aku bahkan sudah membuat surat cinta. Tapi, apakah aku harus memberikannya? Atau tidak? Pikiran itu berputar-putar dikepalaku. Tapi jika aku tidak memberi tahunya aku tidak akan merasa lega, aku juga tidak ingin kami berakhir hanya sebagai teman, walaupun aku tahu dia hanya menganggapku teman. Setelah ini dia juga akan pergi, dan dia pasti akan menemukan orang lain. Haaaa.... kurasa tak apa jika aku mengungkapkannya, jika dia tidak ada perasaan dia akan melupakannya kan? Aku juga akan menemukan orang lain.

“Haruto...” aku menghentikan langkahku dan memasukkan tanganku kedalam saku seragamku. Now or never. Kulihat Haruto menghentikan langkahnya dan menatapku.

“hmmm, kau tahu, sejak pertemuan pertama kita, aku...” aku menghela nafas kasar, apa yang harus ku katakan? Kamisama, aku tak punya pengalaman untuk hal ini. sebelum aku bisa berpikir aku telah mengulurkan surat cintaku.

“aku  menyukaimu!” oh Sakura, kau sudah tamat, tidak ada perempuan yang menyatakan perasaannya sepertimu, dasar payah. Kamisama, kenapa aku berteriak? Untung jalanan sedang sepi dan tak ada yang mendengarnya. Bisakah aku menghilang sekarang?

“hei, kenapa kau membuat surat cinta jika kau mengungkapkannya secara langsung?” Haruto berjalan mendekat dan mengambil surat yang masih ku pegang. Kamisama, aku merasa sangat malu sekarang. Semoga dia tidak marah dan merasa tidak nyaman.

“kau tahu, seharusnya kau memainkan game simulasi sebelum mengungkapkan perasaanmu” selamat Sakura, kau benar-benar tamat.

“bukankan sudah kubilang, aku menyukai sakura”

“hai?” aku bingung.

“tadi di kelas” lanjutnya “kau bertaya apakah aku suka sakura” dia kembali berjalan mendekatiku “dan aku jawab, iya” ia pun memelukku. “padahal aku ingin menyatakan perasaanku duluan, tapi kau mendahuluiku” aku hanya tertawa mendengar perkataannya.

Aa yatto ieta

Ah, akhirnya aku mengatakannya

“kau tahu, sebenarnya aku akan melanjutkan studi ke kota sebelah, bukan keluar negri” tiba-tiba Haruto berkata saat kami hampir sampai di rumahku.

“HEI” aku berteriak dan ingun memkulnya, tapi dia sudah berlari menjauhiku.


Author Note:

Hola, i’m here.

Silahkan mencak-mencak karena cerita ini gaje dan membosankan. Silahkan maki aku sepuas hati, tapi jangan santet aku :’) tapi aku bakal senang kalau reader ngasih saran baik-baik, ehe~

Iya, ga semua liriknya kau masukin, jujur aku lelah T~T aku bahkan gatau apa yang aku bikin.

Mungkin bakal bilang kalo aku ngeles, tapi aku juga mau curhat dikit, ini work aku selesein kurang dari 1 hari, dan belum diedit dan belum lulus sensor, jadi yaaaahh... mohon dijadikan pertimbangan T~T

Dan kalau ada yang merasa gasuka dengan cerita ini, dan udah ngabisin waktu kalian buat baca ini, aku minta maaf :’(

Oke, segitu curhatan author gaje ini, salam rebahan dan akwokwokwokwo.

 

Bubay~ luv author gaje

Sun, 28 June 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUMERANG IV, 2022.

BUMERANG  "BULETIN MAHASISWA SASTRA JEPANG" こんにちは皆さん! Baa kabanyo sanak sadonyo? (minang bentar yak, hehehe!) Mimin harap jawaban teman-teman adalah sehat, ya. Sehat itu mahal. Selagi sehat kita harus jaga kondisi tubuh agar senantiasa fit supaya bisa ngejalanin aktifitas sehari-hari dengan luarrrrr biasa. Jadi jangan disia-siain! Nahh, di blog kali ini kita ketemu lagi buat bahas Bumerang dengan pembahasan yang baru dan fresh from the oven.  Pastinya, pembahasan yang ada di Bumerang bakalan nambah ilmu kita seputar Jepang. Jadiiii, disempetin buat baca, ya! Kalau gitu, kita mulai aja gak sih pembahasannya? Yuk yuk, simak pembahasannya di bawah ini! Tadaaaa~! Mimin kasih applause buat yang baca sampai akhir. Gimana? Seru dan nambah pengetahuan seputar Jepang dong, pastinya? Bagi teman-teman yang suka dengan pembahasan yang disuguhkan di Bumerang, ditunggu ya buat pembahasan selanjutnya! Gak kalah fresh dan keren deh pokoknya. Oke kalau gitu, mimin    [🌾] pamit undur diri d

BUMERANG II

 Bumerang - Buletin Mahasiswa Sastra Jepang こんにちは皆さん! Selamat sore teman semua.. Bumerang - Buletin Mahasiswa Sastra Jepang edisi kedua telah rilis, loh.✨ Yuk bahas beragam hal seputar webinar, sastra, dan juga rubrik karya dari mahasiswa Sastra Jepang!

BUMERANG III, 2022.

BUMERANG "BULETIN MAHASISWA SASTRA JEPANG" こんにちは皆さん! Ogenki desu ka? Genki desuuuu!? Mimin harap kita semua senantiasa dalam keadaan sehat wal 'afiat dan terus semangat dalam menjalani hari-hari sebagai mahasiswa. Hidup Mahasiswa! Well, kita sudah memasuki Buletin Mahasiswa Sastra Jepang edisi ketiga, lho! Gampangnya, sebut 'Bumerang' aja kali ya biar sama-sama enak. Hehe. Teman-teman, yuk simak pembahasan bumerang kali ini mengenai Fakta Unik Jepang, Rubrik Karya dan Webinar Series supaya kita semua bisa sama-sama tahu. Okayy, let's check it out!! Nahh, sampai di sini dulu pembahasan bumerang kali ini. Gimana, seru tidak pembahasannya? Seru dong! Semoga teman-teman selalu bersedia buat nungguin tulisan-tulisan selanjutnya di Blog Nigakkai, yah! Mimin [🌾] mau pamit undur diri dulu.  Jaa mata, ありがとうございました。 Buletin by: Hana Salsabila Blog written by: Fatimah Azzahra